Langsung ke konten utama

TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBER

TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBER, dalam Masyarakat Multikultural

             
           Max Weber  adalah  salah  satu ahli sosiologi dan sejarah bangsa Jerman, lahir di Erfurt, 21 April 1864 dan meninggal dunia di Munchen, 14 Juni 1920. Weber adalah guru besar di Freiburg (1894-1897), Heidelberg (sejak 1897), dan Munchen (1919-1920). Weber melihat  sosiologi  sebagai  sebuah  studi  tentang  tindakan  sosial  antar hubungan sosial; dan  itulah yang dimaksudkan dengan pengertian paradigma definisi atau ilmu sosial  itu (Ritzer 1975).  Tindakan  manusia  dianggap  sebagai  sebuah bentuk  tindakan  sosial  manakala  tindakan  itu ditujukan  pada  orang  lain.  
       Tindakan sosial menurut Max Weber adalah suatu  tindakan  individu sepanjang  tindakan  itu mempunyai makna atau arti subjektif  bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain (Weber dalam Ritzer 1975).  Suatu  tindakan  individu  yang  diarahkan  kepada  benda  mati  tidak  masuk  dalam  kategori tindakan sosial. Suatu tindakan akan dikatakan sebagai tindakan social ketika  tindakan tersebut benar-benar diarahkan kepada   orang  lain (individu lainnya). Meski tak jarang tindakan  sosial  dapat  berupa  tindakan  yang  bersifat membatin  atau  bersifat  subjektif  yang mungkin terjadi  karena  pengaruh  positif  dari  situasi  tertentu.  Bahkan terkadang tindakan dapat berulang kembali  dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu (Weber dalam Turner 2000).
Ciri-ciri tindakan sosial
Ada 5 ciri pokok  Tindakan sosial menurut Max Weber  sebagai  berikut: 
1.   Jika  tindakan manusia  itu menurut aktornya mengandung makna subjektif dan hal  ini bisa meliputi berbagai  tindakan nyata 
2.      Tindakan nyata  itu bisa bersifat membatin  sepenuhnya 
3.     Tindakan  itu  bisa  berasal  dari  akibat  pengaruh  positif  atas  suatu  situasi,  tindakan yang sengaja diulang, atau  tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam dari pihak mana  pun
4.      Tindakan  itu  diarahkan  kepada  seseorang  atau  kepada  beberapa  individu
5.      Tindakan  itu memperhatikan  tindakan orang  lain dan  terarah  kepada orang  lain  itu.

Selain  kelima  ciri pokok  tersebut, menurut Weber  tindakan sosial dapat pula dibedakan dari sudut waktu sehingga ada tindakan yang diarahkan kepada waktu sekarang, waktu  lalu, atau waktu yang akan datang. Sasaran suatu tindakan social bisa individu tetapi juga bisa kelompok atau sekumpulan orang. Campbell  (1981).

Tipe tindakan sosial

Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe yaitu:
1.      Tindakan rasionalitas instrumental (Zwerk Rational)
Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Contohnya : Seorang siswa yang sering terlambat dikarenakan tidak memiliki alat transportasi, akhirnya ia membeli sepeda motor agar ia datang kesekolah lebih awal dan tidak terlambat. Tindakan ini telah dipertimbangkan dengan matang agar ia mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan lain menilai  dan  menentukan  tujuan  itu dan bisa saja  tindakan  itu dijadikan sebagai cara untuk mencapai  tujuan  lain.
2.      Tindakan rasional nilai (Werk Rational)
Sedangkan tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut. Contoh : perilaku beribadah atau seseorang mendahulukan orang yang lebih tua ketika antri sembako. Artinya, tindakan sosial ini telah dipertimbangkan terlebih dahulu karena mendahulukan nilai-nilai sosial maupun nilai agama yang ia miliki.
3.      Tindakan  afektif/Tindakan yang dipengaruhi emosi  (Affectual Action)
Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu. Contohnya: hubungan kasih sayang antara dua remaja yang sedang jatuh cinta atau sedang dimabuk asmara.Tindakan ini biasanya terjadi atas rangsangan dari  luar yang bersifat otomatis sehingga bias berarti
4.      Tindakan  tradisional/Tindakan karena kebiasaan (Traditional Action
Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Tindakan pulang kampong disaat lebaran atau Idul Fitri.


-fauz-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERKAK

Biso Gawe Marem Sedhela maneh, kurang saka rong wulan aku wis bebas menganggo, ora kudu nganggo seragam abu-abu putih, bangku SMA bakal dak tinggalake. Angenangenku wis lumaku adoh, yen ora UGM ya ITB, paling ora ya UNS wis trima, pokok pamulangan luhur negeri, awit wong tuwaku mung randha pensiunan, iku wae dhuwit pensiunan kudu disisihake separo kanggo tuku obat menawa sakwanci-wanci gerahe kambuh. Saupama aku ketampa neng ITB aku wis mangerteni dhaftar alamat alumnus SMAN I kang saiki kuliyah aneng ITB sing bakal dak jujug, uga dhaftar alamat alumnus SMAN I sing saiki wis dadi wong sing berhasil. Pancen nalika reuni akbar taun 2000 sengaja aku golek kenalan kangmas lan mbakyu seniorku sing saiki wis berhasil. Ana sing saiki dadi menteri, ana sing saiki dadi panglima TNI, lan sing nglungguhi jabatan eselon siji utawa eselon loro ing Departemen utawa ing BUMN. Pamrihe mung siji: besuk bakal dak jaluki tulung melu ngragadi kuliyahku. Aku mono mung pawitan karep lan sregep sinau. Nin...
Contoh Soal Dimensi 3 Kelas 10 Semester 2 KTSP 2006 Uji Kompetensi Bab 7  1. Dari sebuah kubus ABCD.EFGH yang panjang rusuk-rusuknya α cm , pernyataan di bawah ini benar, kecuali .... a. Bidang-bidang sisinya kongruen b. Jumlah semua rusuk, bidang sisi dan diagonal ruang ada 22 buah c. Kubus adalah pararel epipedum tegak d. Panjang diagonal ruangnya α √3 cm e. Panjang garis AC adalah α √2 cm 2. Pada balok ABCD.EFGH jika dipotong menurut bidang ABGH dan CDEF akan diperoleh .... a. Prisma bidang segitiga b. Dua buah prisma segitiga kongruen c. Empat buah prisma segitiga sama sisi d. Empat buah prisma segitiga e. Prisma segitiga beraturan 3. Garis α tegak lurus pada bidang A dan garis b tegak lurus pada bidang B . Jika c adalah garis potong bidang A dan B , maka .... a. α tegak lurus b b. b tegak lurus c c. c tegak lurus α dan b d. α tegak lurus pada b e. α dan b berpotongan 4. Garis-garis g   dan h pada bidang V ...

PENERAPAN LISTRIK AC DC DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

PENERAPAN LISTRIK AC DC DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI MATA PELAJARAN  FISIKA   Dalam kehidupan sehari-hari  banyak sekali pemanfaatan listrik AC dan DC diantaranya adalah: a.        Pemasangan Jaringan Transmisi Listrik AC di Jalan Dari pembangkit listrik menuju ke pelanggan yaitu rumah tinggal, pertokoan, industri maupun instansi.  Arus AC juga dapat diubah menjadi arus DC dengan memakai Trafo.  Arus listrik DC dikirim/ditransmisikan melalui sistem jaringan bertegangan tinggi. Sistem tegangan tinggi dipilih dan bukan sistem arus tinggi sebab berkaitan dengan luas penampang penghantar. b.        Pengamanan Jaringan Listrik AC dalam Rumah Pemakaian daya listrik jaringan  listrik AC (arus bolak-balik) di rumah atau di kantor dibatasi oleh pemutus daya yang dipasang bersama dengan KWh meter. Jika arus listrik melebihi ketentuan maka dengan adanya pemutusan daya ...